Senin, 30 Juli 2018

SATU TAHUN BAPAK MENINGGALKAN KAMI . . .

Rindu…
Tidak ada kata lain yang bisa menggantikan perasaan saya saat ini. Ya, rindu sama Bapak. Benar kata Dilan, rindu itu berat. Sudah setahun pas Bapak meninggalkan kami. Berarti tepat tahun lalu saya merasakan patah hati paling besar. Merasakan kehilangan yang sangat sangat kehilangan.

--- Kala itu ---
Ujian Tengah Semester sedang berlangsung. Waktu itu sekitar bulan Maret 2017. Iseng-iseng telfon bapak kalua UTS tahun itu ada jeda sekitar seminggu dan mau rasa nya pulang ke Makassar. Tidak sesuai ekpektasi saya, langsung di IYAKAN! Waktu seminggu di Makassar waktu itu tidak saya buang2 begitu saja. Entah kenapa setiap teman saya mengajak keluar saya menolak dan memilih untuk dirumah terus. Keluar jalan-jalan hanya kalau temani bapak/mama keluar. Benar-benar jadi anak rumahan waktu itu, tidak seperti biasanya.

Kemudian kembali kuliah..
Ujian Akhir Semester sekitar bulan Juni pun tiba, waktu itu lagi bulan Ramadhan. Ya nama nya perantau rindu suasana puasa di rumah. Minggu ketiga puasa ketika seluruh urusan kampus selesai langsung cusss terbang ke Makassar. Kumpul lengkap keluarga berlima waktu itu. Lebaran tahun itu kita memutuskan untuk lebaran di kampung. Entah kenapa selama perjalanan ke kampung di mobil sangat adem, ketawa bahkan selfi bareng. Tidak seperti biasa nya..

Sehari sebelum lebaran tidak seperti biasanya bapak mengajak untuk siarah kubur ke kuburan nenek waktu itu. It’s a first time for him. Karena yang lain pada sibuk, cuma saya dan bapak yang berangkat ke kuburan. Di gang kecil menuju kuburan bapak angkat bicara mengomentari jalanan “bagus tawwa jalannya, gampang mi masuk kalau ada yg meninggal nanti”. Firasat aneh tidak ada sedikit pun waktu itu.




Hari lebaran kami penuh dengan foto-foto. Bisa dibilang foto lebaran bareng terbanyak waktu itu disbanding lebaran biasanya.



Pulang ke Makassar masih lanjut family time. Untuk pertama kalinya kita mengadakan futsal keluarga. Om om dan sepupu sepupu kumpul. Sampai 3x kali waktu itu sebelum saya dan beberapa sepupu balik ke perantauan masing-masing. Oh iya, ada kejadian unik juga waktu itu. Untuk pertama kalinya bapak berani saya setirin dari tempat futsal sampai parker ke garasi rumah. Padahal dia paling takut kalau saya bawa mobil. Sampai dirumah dia juga ngasih 2 baju nya yang sering dia pakai entah kenapa..



Tiba waktunya pulang ke Malang, waktu itu bapak yang antar ke bandara seperti biasanya. Mampir beli alat mandi buat di kostan, hari itu juga bapak baik sekali yang membebaskan saya ambil apapun di mini market wkwk. Kembali lah di Malang, waktu itu balik cepat karena ada kewajiban kepanitiaan RAJA Brawijaya (ospek kampus) dan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ Nasional). Malam keempat di Malang saya mendapat telfon dari bapak. Waktu itu dia malam-malam sekitar jam 11 malam. DIa nanya “Aplikasi apa lagi kalau mau lihat posisi pesawat sekarang?”. Sempat ketawa waktu itu karena percakapan waktu itu saya anggap biasa. Berapa menit kemudian dia nelfon lagi minta diajar step by step gunakan aplikasi itu. Waktu itu bapak mau nge cek posisi pesawat mama saya yang terbang dari Jakarta ke makassar. Andai saya tau kalau percakapan malam itu adalah percakapan terakhir saya dengan bapak L

2 hari kemudian, saya baru bangun sekitar jam 10 pagi karena habis sholat subuh lanjut tidur lagi. Telfon dari tante saya yang membangunkan saya waktu itu. Ternyata telfon tersebut badnews buat saya. Waktu itu untuk pertama kalinya saya mendengar kabar kalau bapak masuk rumah sakit. Kabar yang sangat membuat down bagi saya karena saya tau kalau bapak termasuk orang yang sangat amat jarang masuk rumah sakit. Seketika ingin pulang tapi kata orang-orang disana hanya sakit biasa jadi saya agak tenang waktu itu. Sehari itu saya full di kampus rapat dan pulang ke kost langsung tidur. Besok nya saya hanya menanyakan kabar bapak saja dan lagi-lagi mereka bilang baik-baik saja. Sampai akhirnya kakak saya mengirimkan foto bapak saya. Waktu itu shock seketika karena keadaan bapak saya di foto itu sangat lemas dan sangat beda seperti biasanya. Hancur. Lemas. Saya cuma bisa duduk sendiri di kamar kost sambil menangis. Hingga sore saya hanya duduk menangis ingin pulang. Ya saya cengeng. Soalnya baru kali ini liat bapak selemas itu. Sore hari nya saya mendapat telfon untuk membeli tiket pesawat pulang ke Makassar besoknya. Hati saya agak tenang karena bisa pulang. Setelah sholat magrib saya mendapat telfon kembali untuk segera ke bandara malam itu juga dan mencari tiket pulang malam itu juga. Perasaan saya sudah hancur karena saya tau ada sesuatu yang aneh terjadi ke bapak saya sampai harus terburu-buru pulang padahal saya sudah punya tiket pulang untuk hari esoknya.

Sampai lah di Makassar, tangis semakin pecah karena saya melihat langsung keadaan bapak yang sangat jauh dari ekspektasi saya. Bapak sudah tidak bisa bekomunikasi dengan kita. Saya datang pun ingin berbicara tidak bisa. Malam itu saya hanya memegang tangannya hingga pagi sampai dia masuk ruang operasi. Selanjutnya tiap malam saya kebagian tugas menjaga sampai pagi kalau dia terbangun. Setiap malam berusaha komunikasi dengan bapak tapi dia hanya menjawab ngawur dan tidak mengenali saya. Ya kondisi nya waktu itu pembuluh darahnya sudah pecah sampai nyebar ke otak jadi otaknya terganggu. Sampai saya juga ikut sakit karena begadang tiap hari. Hari kamis dan jumat atau hari ke 4 bapak di RS, sempat sadar dan mengenali beberapa orang termasuk temannya dan adik saya. Saya tidak dikenali L cuma sempat dia manggil nama saya meminta saya memasukkan motor ke dalam rumah. Ya dia sedang halu. Tidak sadar. Sabtu pagi bapak tidak bangun-bangun dari tidurnya. Waktu itu saya tinggal sebentar ke acara nikahan sepupu saya. Setelah itu saya kembali tapi dia tidak bangun-bangun juga. Malam itu selama saya menjaga dia sama sekali tidak bangun, padahal biasanya selalu bangun tengah malam ingin duduk. Sampai minggu pagi jam 10 tidak bangun juga akhirnya dokter memeriksa dan hasilnya kami disuruh untuk membacakan doa-doa saja karena kesadaran bapak saya sudah semakin menurun. SEDIH RASANYA KALAU INGAT MOMEN ITU. Hingga pukul 4 sore akhirnya dokter memutuskan untuk memindahkannya ke ruangan isolasi agar tidak terganggu dengan penjenguk yang sangat banyak waktu itu. Pukul 6 sore kita semua disuruh keluar karena tidak boleh lagi kita masuk ke dalam ruangan itu bahkan satu orang pun. Mama dan beberapa keluarga lainnya kembali ke kamar untuk istirahat sedangkan saya menjaga didepan ruangan isolasi tersebut jaga-jaga ada dokter yang nyari keluarga pasien. Hingga pukul 01.30 saya dipanggil dokter untuk masuk ke ruangan dan melihat kondisi bapak sangat kritis. Hati sudah mulai mencoba mengiklaskan bapak pergi dengan tenang. Pikiran saya sudah campur aduk. Saya berpikir bagaimana kehidupan saya selanjutnya kalau tanpa bapak. Air mata semua keluarga tidak ada yang terbendung sama sekali. Puncaknya ketika saya dan mama menuntun membacakan shalawat dan tepat pukul 2.30 bapak meninggalkan kami semua. Seketika saya lemas tidak bisa apa-apa. Hanya menangis dan terus berusaha menenangkan diri dan menenagkan mama serta kakak dan adik saya. Sambil sesekali melihat bapak yang sudah kaku tak bernyawa yang membuat saya terus menangis. HANCUR. BENAR BENAR HANCUR SAAT ITU. Tapi saya terus berusaha mengiklaskan. Sampai akhirnya kami semua mengantar ke tempat peristirahatan terakhirnya dan itu menjadi terakhir kalinya saya melihat Ayah saya Ya, setahun yang lalu.
Saya yakin sekarang bapak bisa melihat saya dan mendengar saya. Saya hanya ingin bilang kalau saya rindu dan mau sekali peluk bapak. Menyesal tidak pernah melakukan itu waktu bapak masih hidup. Jujur terlalu cepat. Saya belum siap. Tapi saya tidak boleh lemah. Saya punya masa depa yang bisa saya perjuangkan untuk membuat bapak bahagia  di alam sana melihat saya!


Ya Allah berikanlah bapak saya tempat yang paling mulia di sisi mu. Amiin.




Sabtu, 08 Juli 2017

Kangen Nge-Blog

Entah kapan terakhir nge-blog tentang keseharian saya saat ini. Ya pengen cerita aja tentang kehidupan saya sekarang. Di postingan saya dulu sudah pernah saya ceritakan kalau saya Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang. Saat ini saya sedang memasuki semester 5. Yap memasuki tahun 3 di kampus biru ini. Beberapa tahun belakangan hidup saya sangat jauh berbeda, maklum harus hidup mandiri di kota orang. Tapi bukan jadi masalah sih, soalnya masih ada Dara Daeng Brawijaya komunitas anak SUL-SEL yang kuliah di UB menjadi pelepas rindu dengan kota daeng tercinta. 

Kalau di kampus sendiri, saya baru merasakan feel nya itu pada saat masuk semester 3. Soalnya semester 3 baru saya sadar akan penting nya teman dan softskill selain akademik semata. Sedikit cerita, jadi waktu semester 1 dan 2 saya tidak punya teman dekat di kampus. Kerjaan saya cuma ke kampus kuliah trus balik lagi ke kostan, kerja tugas atau nongkrong sama teman-teman sedaerah. Setelah semester 2 selesai saya merasa belum mendapat indahnya masa kuliah. Hidup saya begitu-begitu saja dalam setahun. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari teman dekat di kampus untuk dijadikan teman kelompok belajar. Awalnya bingung saya mau ajak siapa, singkat cerita saya melihat ada 3 teman semester 1 saya yang sangat akrab. Kemana-mana mereka selalu bareng. Namanya Septian, Kathy, dan Fera. Seketika saya kepikiran untuk ikut mereka KRS-an biar sekelas di semester 3. Tapi waktu itu saya malu banget, takut dikira penganggu. Tapi berhubung saya benar-benar bingung harus ngapain, akhirnya saya memberanikan diri untuk menghubungi mereka. Dan alhamdulillah mereka sangat welcome:') dari situlah kami mulai dekat hingga kita mengajak berebapa orang lagi untuk jadi kelompok belajar. Akhirnya terkumpul 7 orang dan di semester 4 bertambah jadi 8 orang. Mereka adalah yang saya sebutkan di atas, saya sendiri, prita, dita, salma, dan delarta. Kami menamai diri kita PERPUS TEAM soalnya sering nongkrong di perpus. Nongkrong ya bukan belajar wkwk. Nggak deng, kita sering belajar barengnya di perpustakaan pusat UB. Akhirnya saya punya teman dekat di kampus.

Selain itu di semester 3 juga saya mulai terjun dalam kepanitiaan-kepanitiaan yang ada di kampus untuk menambah softskill. Di semester 1 dan 2 saya benar-benar tidak ada kegiatan lain selain kuliah. Akhirnya di semester 3 saya memutuskan untuk daftar beberapa kepanitian. Saat itu membuat saya khawatir dengan nilai akademik saya. Tapi dalam hati saya selalu menenangkan diri kalau ini resiko yang saya ambil. Dan akhirnya nilai semester 3 keluar dan ternyata IP saya diluar dugaan, alhamdulillah saya mendapatkan IP tertinggi saya selama kuliah 3 semester. Dari situlah saya mengambil kesimpulan, kegiatan non-akademik sama sekali tidak berperngaruh ke nilai kita tapi gimana kita bisa membagi waktu dan prioritas agara keduanya berjalan dengan baik. Dari bekal itulah di semester 4 saya ingin memanfaatkan waktu untuk mengasah softskill saya. Saya memutuskan mengambil 3 kepanitiaan besar, yaitu MTQ MN XV 2017 (Acara Tingkat Nasional) sebagai LO, RAJA Brawijaya 2017 (Acara Tikat Univ) sebagai SPV, dan IE-FEST 2017 (Acara Tingkat Nasional) sebagai Ketua Divisi HUMAS. Alasan saya mengambil resiko dan beban yang sangat besar adalah karena semester 5 keatas, angkatan saya yaitu 2015 sudah tidak diprioritaskan lagi untuk kepanitiaan di kampus. Walaupun 3 kepanitiaan di atas berlanjut hingga semester 5. Saya tau itu sangat berat dan sudah saya rasakan selama beberapa bulan berjalan. Tapi saya yakin bisa menyelesaikan semua dengan baik. Amin.

Akhir-akhir ini juga saya dan beberapa teman sedaerah di Malang buat channel youtube untuk menyalurkan hobi kita di dunia film. Dan sekarang saya di Makassar 9 Juli 2017, besok 10 Juli 2017 menandakan saya harus kembali ke Malang menyelesaikan semua tanggung jawab kepanitiaan dan melanjutkan semester 5. Doakan semoga semuanyan lancar.

Kamis, 03 September 2015

PERJUANGAN BARU TELAH DIMULAI!

Tepatnya hari Sabtu, 9 Mei 2015. Waktu menunjukkan pukul 18.00 tanda bahwa pengumuman SNMPTN sudah dapat dilihat. Jatung yang tak hentinya berdebar memikirkan hasil pengumuman tersebut. Demi menenangkan perasaan, air wudhu mulai membasahi dan bersiap untuk sholat magrib. Setelah berdoa kepada yang di atas dan memantapkan hati kalau apapun hasilnya itu adalah rejeki yang diberikan oleh Allah SWT. Hati yang semakin tidak tenang karena melihat teman-teman yang lain senang karena kelulusannya di PTN yang diinginkan namun ada juga yang bersedih karena mendapatkan kabar sebaliknya. Akhirnya saya memutuskan untuk membuka website horor itu (snmptn.ac.id) dengan jantung yang semakin berdebar. Tiga kali mencoba membuka namun server sangat padat sehingga membuat website error. Tepat pukul 18.45 saya mencoba kembali dan ya pengumuman keluar. Saya dinyatakan lulus pilihan pertama TEKNIK INFORMATIKA, FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM), UNIVERSITAS BRAWIJAYA!!!!!!



Dan akhirnya, alhamdulillah saya resmi sebagai PRABU'53 UNIVERSITAS BRAWIJAYA setelah melewati ospek atau Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Maba tingkat Universitas maupun tingkat Fakultas. Apa yang saya mimpikan dari dulu akhirnya tercapai. Jauh dari orang tua dan kota kelahiran sudah menjadi pilihan hidup saya yang baru. Hidup mandiri dengan suasana baru, tempat tinggal baru, teman baru adalah kehidupan baru yang harus saya jalani. Meninggalkan sementara orang tua, keluarga, teman, sahabat, kekasih yang ada di kota kelahiran untuk meraih mimpi yang sudah lama saya impikan sejak dulu. Doa yang tidak henti-henti nya dipanjatkan agar bisa dapat menyelesaikan semua dengan maksimal 4 tahun serta pulang menjadi orang yang sukses dan tidak pernah melupakan kerabat dan keluarga. Saya tau orang tuaku menginginkan itu. Saya tidak mau mengecewakan mereka yang sudah mengocek dompetnya dalam-dalam, meminjam uang kesana-kemari hanya untuk menyekolahkan saya setinggi ini. Sempat saya merasa ingin pulang dan mencari tempat kuliah yang lain agar tidak terlalu membebani mereka. Namun saya mengerti tujuan mereka bersusah payah seperti ini untuk melihat saya sukses. Saya tau mereka tidak membutuhkan balasan atas semua susah payah yang mereka lakukan untuk saya, dengan kesuksesan pasti sudah sangat cukup buat mereka

Untuk orang tua, maafkan saya harus membuatmu berusaha lebih keras untuk mendapatkan sepeser uang untuk menguliahkan ku. Namun saya janji akan pulang dengan semua kesuksesan yang ingin engkau lihat. Doaku selalu menyertai untuk kesehatan kalian jauh di sana.

Buat teman-teman lain yang juga merantau seperti saya. Ingatlah ...
"Jika kamu malas dengan kuliahmu, ingatlah orang tuamu di rumah yang tidak pernah malas mencari rejeki untuk menguliahkanmu"

Sukses untuk semua teman seperjuangan dimana pun kalian kuliah. Semoga kita semua dapat menjadi orang-orang besar di kemudian hari! dan buat hati yang jauh, tunggu saya menyelesaikan semua ini dan jaga hati itu untuk kita berdua yah:))




 

Kamis, 02 April 2015

SCIVE

"Suara jarum jam semakin jelas di telingaku. Dedaunan kering yang sempat aku sapu, kini kembali dengan dedaunan kering yang baru. Kayu penyangga rumah yang kokoh kini mulai lapuk. Adakah yang mampu menghalau waktu?"




SCIVE alias Science Five alias IPA 5. Itulah kami. Pertama-tama saya ingin ber-terimakasih kepada Allah SWT yang telah menakdirkan saya untuk mendaratkan tubuh, otak, dan alat tulis ku selama dua tahun di sini. Kelas dimana saya menumpahkan berbagai emosi saya, senang, sedih, duka, amarah, semuanya. Entah mengapa waktu sangat cepat mengantarkan kami di penghujung masa putih abu-abu kami. Masa dimana semua orang setuju mengatakan bahwa ini adalah masa puncak kenakalan kita. Saya sendiri dari hati yang paling dalam sangat berat akan meninggalkan mereka semua. Saya belum siap kehilangan canda tawa mereka yang selalu saya lihat di dalam kelas. Saya belum siap untuk tidak merasakan kejahilan mereka lagi yang selalu saya dapatkan di kelas. Saya belum siap berhenti melihat wajah tegang mereka di saat pelajaran Pak Naja sedang berlangsung. Saya belum siap berhenti melihat tangis mereka disaat bercandaan kami sudah kelewatan. Saya belum siap berhenti melihat mereka saling sinis-sinisan walaupun saya yakin mereka saling sayang. Saya belum siap untuk tidak melihat lagi wajah dan alasan mereka jika di tagih uang kelas. Saya belum siap berhenti mendengar celaan mereka terhadap semua objek bahkan guru pun juga kena. Saya belum siap "akan jarang" nongkrong bersama mereka lagi. Saya belum siap "akan jarang" mendatangi berbagai tempat bersama mereka lagi. Saya belum siap berhenti menertawakan keunikan mereka masing-masing. Saya belum siap jauh dari mereka. Saya belum siap meninggalkan SCIVE!

Saya tau apa yang saya rasakan pasti mereka juga rasakan. Namun bukan berarti semua ini adalah akhir dari pertemanan kami. Pertemanan kami akan terus abadi. Hanya saja kami harus dibatasi dengan jenjang perkuliahan. Beda jurusan, beda universitas, beda kota, beda pulau, bahkan mungkin beda negara itu tidak akan jadi masalah. Karena mereka sudah ada di sini, di dalam hati ku yang paling dalam.

Inilah pesan dan kesan kami selama dua tahun bersama ...

1. A. Nadira Mayasari A. (Maya)

 
 "Semoga anak-anak SCIVE bisa sukses semua kedepannya."


2. A. ST. Haniyah Nadhifah Zulkifli (Hani) 

 "SCIVE itu kelas yang paling solid, saking solidnya sampai jadi kelas yang paling banyak nda suka. Tapi we don't give a fuck. Semoga semua SCIVE bisa sukses kedepannya dan jangan sombong kalau suksesmi."


3. Agung Budi Prasetyo (Budi)

"Tak terasa masa putih abu-abu ini akan berakhir. Dua tahun bersama kalian waktu yang sangat singkat. Tak ada lagi canda tawa, cela mencela, bully membully di antara kita. Tapi, saya yakin tidak ada kata perpisahan di antara kita, karna dengan kalianlah masa SMA ini terasa lebih indah. Dan...jangan pernah melupakan yg pernah kita lakukan bersama... Semoga kita-kita semua di pertemukan kembali ketika kita Sukses nanti. Amin yaa Allah!"


4. Alif Rezky (Alif)

"Kesan : SCIVE adalah kelas tergokil, gila, mantap, bikin saya bisa tampil pede di depan umum, berubah 100%, bukan cuma saya tapi kayaknya yang lain juga begitu. Berkat SCIVE saya sudah merasakan jalan-jalan ditempat yang tidak pernah saya datangi dan itu sangat berkesan buat saya. Terima kasih. Pesan : Semoga tetap solid dan menjalin silaturahmi dengan baik, never back down."


5. Andi Aulia Nurul Anbiya AZ (Aul)

 "Kesan : Bangga kelas ini bisa buat saya tetap hidup dan kuat dalam mengikuti jejak jejak di masa putih abu-abuku. Pesan : Saling ingat satu sama lain. Loveyou!"


6. Andi Nur Awwalia Pancaitana (Rara)

"SCIVE itu salah satu teman teristimewa yang pernah saya kenal. Orang-orang paling bahagia dan paling bomat kalau hadapi masalah. Orang-orang yang bisa saya ajak cerita tentang apapun tanpa merasa malu dan risih. Orang-orang yang selalu ada. Orang-orang paling malrug juga tapi kalau soal makanan rakus sekali tiada duanya. Di ajak susah nggak nyusahin di ajak berkelas nggak malu-maluin. Sukses SCIVE!:3"


7. Andi Rachmat Resky Pratama Sultan (Sky)

"Kesan : Udah 2 tahun mi dilewati bersama. Di kelas ini mi lah saya belajar memahami pertemanan, percintaan atau apa lah kehidupan di masa remaja, udah di bahagiakan selama di SCIVE . Sama ji kayak yang lainnya bakalaan kangen sama calla-callanya, kegilaan, dan tentang apapun ke kalian para penghuni SCIVE pastinya. Senangma kurasa selama di SCIVE dan terima kasih atas calla-calla kalian. Pesan : Jangan pernah dilupakan masa SMA apalagi pas di SCIVE. Masih tetap lah ngumpul walaupun ada kesibukan masing-masing. Saya doakan semoga kalian sukses dan semoga jadi orang yang diinginkan orang tua."


8. Andi Rezka Fadillah (Rezka)

"SCIVE itu Science Five, anak IPA tapi kayak anak IPS. Semoga anak SCIVE bisa menjadi orang-orang yang sukses kelak nanti dan tetap selalu ingat sama SCIVE."


9. Annisa Putri Ekasari Nugraha (Puput)
"Kesan : Tak terasa sudah hampir 2 tahun sama SCIVE, pasti bakalan kangen sama suasana kebersamaannya, ketawa-ketawanya, calla-callanya, gaje-gajenya di kelas:(. Unforgetable ki semua gaes. Pesan: Ingat semua kenangan yang baik-baiknya saja:3, sering-sering mi kumpul bareng kalo nanti sudah kuliah (Amin), saling bantu pokoknya harus tetap! I LOVE YOU SCIVE02!"


10. Aqiva Karenina (Qiva)


"Setiap kelas punya cara berbeda untuk bersatu. Selera musik yang sama, olahraga, film, hobi, ke-bureng-an, kebiasaan sehari-hari di luar jam sekolah, dan banyak lagi. Kami, SCIVE, memilih bersatu dalam tawa. Tak peduli waktu dan tempat, tak acuh pada pujian maupun tatapan sinis pun dengus iri yang didapatkan dari orang-orang. Selama kami masih bisa tertawa bersama, maka semua akan baik-baik saja. Waktu melesat begitu cepat. Dua tahun berlalu tanpa terasa dan kini tiba saatnya kita harus pisah. Sedih, tapi kita bisa apa. Saatnya mengejar impian yang selama ini hanya menjadi bahan candaan dan olok-olokan karena terasa mustahil untuk diraih. I'll miss you all, SCIVE. See you on top!"


11. Aswar Jalil (Aswar)

 "SCIVE adalah nama sebuah kelas sewaktu SMA. Nama dimana saya merasa nyaman dan merasa keren. Dimana saya bisa mengenal dunia yang belum saya kenal. Karena saya hanya mengenal dunia keras sebelumnya. Saya hanya mau bilang thanks for everything guys. Semua siswa yang ada di SCIVE itu gila dan betul-betul membuat hari-hari saya indah dan penuh warna. Walaupun saya hitam hehe. Sekali lagi thanks guys. Kau tak akan kulupa sampai ku tua kelak. Kau adalah keluarga kecilku .... Aswar emoon."


12. Ayu Widyastuti (Ayu)

"Kesan : Tidak terasa sudah mau pisah sama SCIVE, pasti bakalan kangen mi sama semuanya. Pesan : Jangan pernah lupa  dengan semua kenangan dan kebersamaannya dan jangan juga sombong kalau udah sukses:3"  

13. Danu Nurfikri Supratman (Danu)

 "SCIVE itu seperti sebuah pelangi walaupun warna yang berbeda-beda tetapi tetap bersatu, kompak, dan luar biasa. Sukses SCIVE."


14. Dian Ekawati (Dian)
"Perpisahan adalah sesuatu yang aneh dan menyedihkan bahkan jika pun kita sudah mempersiapkan nya dengan baik, perpisahan tetap saja merupakan peristiwa yang tidak enak untuk terjadi. Hari demi hari kita lalui bersama, canda, tawa, tangis semua kita alami bahkan cacian dan makian kita lewati dengan senyuman dengan kebersamaan. Inilah persahabatan yang sesungguhnya bersama SCIVE. Walupun begitu hidup memang harus tetap berjalan. Bumi terus berputar dan kita tak bisa hanya terpaku menatap perpisahan. Justru dengan perpisahan kita bisa lebih bijak lagi dalam menjalani hidup. Terima kasih SCIVE untuk 2 tahunnya kuharap kita bisa bertemu lagi di hari kesuksesan kita."


15. Fitri Mattika (Pitto)


"Kesan : Belajar barengnya dua tahun, sekarang udah mau jalan sendiri sendiri. Bakalan kangen berat sama SCIVE. Suasananya yg kadang bikin ketawa, bikin jengkel, bikin nangis, semuanya ada :((. Apalagi kebersamaannya ngga ada yang tandingi. Kelas tersolid, kelas terupdate, kelas semua siswanya punya masing-masing karakter yang bisa buat bersatu. Ada yang sering ngalah, ada yg mau menang sendiri, ada yang menengah, semuanya ada. Ingat pas H-1 nya drama sempat nangis takut kalo bakalan kacau, ternyata pas hari H-nya ya ampun semuanya berjalan lancar. Semuanya harus di kenang. Pokoknya SCIVE itu kelas tersolid sepanjaaaaaaaaang masaaaaaaaaa. Pesan : Ingat fitri yah :* ingat semua kenangan bareng kita. Mulai dari sedih-sedihnya, bercanda barengnya, susah senang bersama deh. Jalan pas bukber, kediri, jalan jalan nonton, loka, semua acara kita lalui bersama, dan juga saat buat film dan pementasan drama. Semoga nanti pas lulusan kita bisa kumpul bareng dan ngelakuin apa yg biasa kita lakukan semasa dua tahun ini. Love you my second family."


17. Hudyatma Fajar (Ato)
"Makasih SCIVE buat dua tahunnya, kalian hebat, tetap gila dan lebih gila lagi."


18. Kresna Utary Dewantoro (Kresna)
"Cukup tiga kata yang sangat bermakna untuk SCIVE : Home, Care, and Sharing."


19. Muhammad Abdul Rivai (Angko)


"Masa SMA tidak datang dua kali. Semoga semua sukses dan pada saat reunian nanti, kalian sudah sukses semua."


20. Muhammad Fachry Hidayat (Fachry)
 "Dua tahun bersama orang yang sama dengan wali kelas yang berbeda, kelas ini yang buat hari-hari suram di sekolahku menjadi berwarna. Canda dan tawa selalu bersama. Ya, tertawa terus.. jarang sedih. Paling di benci di angkatan karena solid (?) Intinya SCIVE itu kelas seru, kelas humor, kelas solid, kelas kotor, paling banyak acaranya. Pesan saya nda baku lupa, saling tolong menolong, aktif terus di grup, jagan mi terlalu cepat reuni, kalo reuni nanti di malino mo, keep solid :)"


21. Muhammad Maliqul Mulqi (Muluk)
  "Ini sangat sulit untuk di katakan karena jika membahas about SCIVE itu sangat panjang. Dimana SCIVE itu adalah nama kelas yang di dalamnya penuh dengan orang-orang yang sangat menakjubkan, orang-orang yg selalu bersemangat dan bahagia. Di SCIVE itu seperti tidak ada kata "SEDIH" setiap hari selalu ada hal-hal yang lucu terjadi.Makasih atas segala sesuatu yang telah terjadi selama ini kawan. Pesan saya tetap menjadi orang baik, jangan sombong, harus selalu jaga komunikasi sama teman-temannya."


22. Muhammad Ridwan Aliah (Ride)

"Ya jadi kesan saya di SCIVE banyak, tapi intinya satu saja mereka teman yang sudah saya anggap keluarga. Pesan buat SCIVE, dimanapun kalian berada jangan pernah lupa satu sama lain karena sebenarnya perpisahan itu tidak ada :)"


23. Nadhiyah Putri Wahdana (Lambas)


 "SCIVE itu perkumpulan anak durhaka. Tidak bisa diam biar satu menit. Pacalla-calla. Kalau freeclass selalu buka foto foto pake LCD, tujuannya bukan untuk mengingat momentnya tapi untuk dicalla. But, solid tawwa. Slogan yang cocok untuk scive itu "It's Good to be Bad". Semoga yang sekarang musuhan bisa berteman lagi sebelum lulus."


24. Naila Nurizza Kahar (Nela)


 "SCIVE itu tidak boring. Tiap hari ada aja masalahnya. Masalah sampai ke Kepala Sekolah itu biasa. Tapi di situmi serunya. SCIVE is a bless. Semoga SCIVE bisa langgeng sampai kakek-nenek, sakinah, mawaddah, wa rohmah!"


25. Nur Afti Aulia (Afti)
 "Tawa, canda, kebersamaan adalah ciri khas kita. Semua telah terekam di memori otak. Kini hanya kenangan lah yang akan mengingatkan semuanya hingga tua nanti. Love you SCIVE. Kalau sukses ingat ka yek!"


26. Nurul Fitriani M (Nyul)

"Kesan : SCIVE itu kelas paling solid, saking solidnya banyak kelas yang nda suka. Kelas yang suka cari sensasi buat permainan yang gila sampai-sampai hampir masuk ruangan kepsek. Setiap ada hari libur pasti jokka terus. Tidak bakalan bisa lupa dengan kejadian-kejadian selama di SCIVE. Pesan : Kalau sudah kuliah punya teman baru jangan lupa teman lama, semoga bisa sempat-sempatkan ngumpul bareng SCIVE yahh:3"


27. Putri Rahima Muthia (Pute)

"Kesan : Juni 2013 tahun dan bulan yang dimana lagi kalem-kalemnya masuk di 11 ipa 5. Nda terasa sudah hampir dua tahun sama kalian dan... huft udah mau misah:'. Nda ada lagi yang namanya kalem-kalem yang ada cuma kelas gila, gokil, kocak, apalah itu yang penting asik. Di SCIVE saya belajar banyak hal, senang sedih semuanya ada. Yaa the best lah, kalian itu bukan sekedar teman, bukan sekedar keluarga, tapi separuh jiwanya pute:(. Sayang deh sama SCIVE. Pesan : Semoga kita semua sukses yoo supaya bisa buang-buang uang sama-sama lagi. Kalau bisa booking satu pesawat terus keliling dunia sama sama, terus jangan pernah ada yg sok-sok sibuk kalau mau ngumpul. I LOVE YOU SO MUCH guys♥."


28. Renaldi Olesa (Sapo)

 "Kesan : Nda dirasanya maumi pisah sama kalian semua setelah menjalani kebersamaan selama dua tahun. SCIVE mi ini kelas yang paling gokil, gila, keren abis pokoknya. Bakalan kangenka pasti sama smua tingkah lakunya anak SCIVE yang konyol dan seru pastinya. Dan terima kasih IPA 5 akhrnya saya bisa merasakan cinta di penghujung SMA:). Pesan : Jangan lupakan kebersamaan kita selama dua tahun. Saling ingatki juga jangan sombong. Sering-seringki ngumpul bareng lah. Semoga sukseski semua teman."


29. Sahril Akbar (Aril)

"Kesan saya adalah ketika ngehadapin semua masalah sama-sama bareng SCIVE. Pesan saya yaitu tetap jaga kebersamaannya guys."


30. Siti Aika Putri Pratama Mappasanda (Aika)

"Kesan saya buat SCIVE, hmm SCIVE itu berisi orang-orang yang lucu, kocak, seru, ngangenin pokoknya. Mereka punya sifat mereka masing-masing yang menyenangkan. Mereka mengajarkan saya apa arti teman sebenarnya, walaupun biasa kelas kami dapat masalah tapi kami hanya menghadapi itu semua dengan senyuman dan candaan. Bagi kami bercanda dan tertawa satu sama lain itu kebiasaan sehari-hari. Meskipun ada candaan yang biasanya kelewatan tapi kami bisa memaklumi itu semua. Kami tau kalau itu semua cuma candaan. Bisa dibilang kami ini adalah kelas yang kompak, mereka selalu ada disaat yang lain membutuhkan. They are one of a kind, i'm so grateful for having them around me:'3. Pesan saya buat scive itu cuma satu, jangan pernah putus hubungan yah walaupun kita nanti sudah kuliah ditempat yang berbeda-beda. Love you guys."


31. Tsary Adhlia  Bowasis Umar (Sasa)
"Terima kasih kepada Allah SWT yang sudah membuat takdirku sekolah di SMADA dan akhirnya ketemu sama kalian orang-orang abnormal yang aku (love). Thanks atas dua tahunnya SCIVE, kalianmi nanti yangg kucerita ke anakku tentangg masa SMA ku :3 pokoknya saya nda mau nanti yangg baku bombe-bombe sampai kakek nenek masih baku bombe karena tidak ada yang tahu mngkin nanti diluar sana kita baku butuh ji :(( bencika kenapa kita mesti pisah :("


32. Utary Pratiwi (Tary)

"Pesan dan kesan buat scive : Hai SCIVE, saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari kalian:). Saya bukan orang yang sempurna, bahkan jauh dari sempurna. Tapi kalian adalah teman, sahabat, saudara, yang mengajarkan saya jadi lebih baik bersama kalian. Dua tahun waktu yang sangat singkat kebersamaan kita. Semoga tidak akan kalian lupakan, semoga akan terus berlanjut, semoga di waktu nanti kita bertemu lagi di saat kalian sudah jadi lebih hebat dari sekarang. Makasih, makasih, dan makasih lagi atas waktu, kebersamaan, tawa, canda, tangis yang telah kita bagi bersama. Saya sayang kalian."


Sebagai penutup, saya Hilmy Khairi Idris berterima kasih atas dua tahun yang kalian berikan. Sungguh pengalaman yang sangat berharga dan tak akan terlupakan bisa berkenalan dan menghabiskan masa SMA bersama kalian. Jika orang bertanya momen apa yang tidak bisa saya lupakan di SMA, saya akan menjawab "menghabiskan waktu bareng kalian, SCIVE". Kalian kelas tergokil yang pernah saya dapat, terkacau, tersolid, tergila, terlucu, terbaik, terseru, terstres, terasyik, pokoknya kalian miliki semua itu. Saya harap setelah kita melangkahkan kaki kita sepulang UN melewati pagar coklat yang tiga tahun kita lalui disetiap pagi hari dan sepulang sekolah, kita tidak akan pernah putus hubungan maupun komunikasi. Kita semua saudara. Tak akan pernah ada ujung dari pertemanan kita. Saling mendukung satu sama lain dimanapun kita berada. Dan apapun yang terjadi kalian tetap teman terhebat saya! SCIVE, sukses untuk kalian semua. Raih cita-cita kalian yang pernah kalian ceritakan ke kami. Semoga Allah berikan yang terbaik untuk kita semua. Terakhir, saya ingin minta maaf sebesar-besar nya apabila dalam dua tahun saya punya salah kepada kalian semua baik disengaja maupun tidak disengaja. Semua celaan saya jangan dimasukkan ke dalam hati karena jujur semua itu saya lakukan hanya sekedar untuk menghibur teman-teman. Jika itu kelewatan saya mohon maaf. Saya juga pribadi memaafkan kalian walaupun saya merasa kalian tidak pernah punya salah kepada saya. Saya yakin suatu saat nanti kita akan berkumpul bersama lagi. I love you so much SCIVE! kalian telah mengajarkanku banyak hal. I will miss you so bad!